Berguru Kepada Salaf (4)

DARI GENERASI salaf kita belajar dalam memahami dan mengamalkan agama kita secara baik dan benar.

Baik dalam konteks berdakwah apalagi dalam berjihad (berjuang) di jalan Allah. Sebab, mereka itu (khususnya para Sahabat), berada dalam bimbingan dan arahan Rasulullah SAW.

Jika ada kebaikan yang mereka lakukan, akan dikuatkan dan diteguhkan oleh Rasulullah SAW.

Sebaliknya jika ada mereka yang keliru atau tersalah, maka Rasulullah langsung menegur dan meluruskan mereka.

Imam Al Bukhari menceritakan dalam kitab shahihnya peristiwa berharga yang dialami oleh sahabat mulia Usamah bin Zaid.

Ketika itu Usamah diutus oleh Rasulullah Saw bersama serombongan pasukan untuk menyerang sebuah kaum Huruqah dari suku Juhainah.

Pasukan ini berhasil menaklukkan kaum kafir di tempat tersebut. Kemudian Usamah dengan seorang sahabat Anshar mengejar seorang lelaki kafir yang lari. Lelaki tersebut bernama Mirdas.

Dengan sangat cepat Usamah dan Anshari berhasil mengejarnya. Namun, ketika akan tertangkap, Mirdas ini langsung mengucapkan “Laa ilaha illallah.”

Akibatnya, sahabat Anshar tadi menahan diri dan tidak jadi menikamkan pedangnya. Akan tetapi Usamah bin Zaid bersikap lain.

Ia tetap menghantamkan tombaknya ke laki-laki tersebut sehingga ia tewas. Peristiwa tersebut sampai laporannya kepada Rasulullah SAW. Sehingga, kemudian Rasulllah Saw memanggil Usamah dan sangat marah kepadanya:

“Kenapa kamu membunuh orang yang telah mengucapkan Laa Ilaaha Illaahu?”

*Wakil Ketua DPRD Sumbar